Ngaben adalah salah satu upacara adat yang berasal dari Bali. Dalam Ngaben, yang dilakukan adalah upacara pembakaran jenazah yang dilakukan umat Hindu di Bali. Ngaben dalam bahasa Bali sering disebut Palebon. Palebon artinya menjadikan prathiwi (abu).
Tujuan upacara Ngaben ini adalah untuk menyucikan roh dan memisahkan roh dari tubuh fisik. Bagi masyarakat Bali, Ngaben adalah peristiwa yang sangat penting karena dengan upacara ini keluarga yang ditinggalkan dapat membebaskan roh orang yang telah meninggal dari ikatan-ikatan duniawi menuju surga dan menunggu reinkarnasi. (source:https://www.liputan6.com/hot/read/5359619/ngaben-adalah-upacara-penyucian-roh-ketahui-tujuan-dan-tahap-tahapnya?page=2)
Meskipun sebagian besar melakukan upacara Ngaben dengan membakar jenazah, namun ada juga yang tidak melakukan pembakaran jenazah. Konsep filosofis dari upacara ngaben didasarkan pada konsepsi sarira menurut Wrhaspati Tattwa. Menurutnya, jiwa diselubungi oleh tiga lapisan sarira yang disebut Tri Sarira. Sarira paling kasar disebut sthula sarira, yang lebih halus adalah suksma sarira, dan yang paling halus adalah atntah karana sarira.
Sementara itu, menurut Renward Branstetter, Ngaben berasal dari bahasa Bali untuk api yang ditambahi "ng" dan "an" sehinga menjadi "ngapain" yang kemudian diubah menjada Ngaben yang artinya menuju api. Dalam ajaran Hindu, api melambangkan kekuatan Dewa Brahma, sehingga Ngaben bermakna menuju alam Brahma/alam ketuhanan.
Kesimpulannya, Ngaben adalah jenis upacara pembakaran jenazah dari Bali yang tujuaannya untuk penyucian roh yang dilakukan oleh masyarakat Hindu Bali. Dan dilakukan dengan cara membakar sehingga roh lebih cepat sampai ke alam Brahma.
No comments:
Post a Comment